Di dunia fitness, ada beberapa gerakan klasik yang selalu ada di setiap program latihan, dan lateral raise adalah salah satunya. Latihan ini fokus melatih otot deltoid lateral atau otot bahu bagian samping. Kenapa penting? Karena otot bahu yang lebar dan kuat bikin tubuh terlihat lebih proporsional sekaligus menunjang performa di latihan upper body lain seperti bench press atau overhead press.
Di gym komersial, alat lateral raise selalu ramai dipakai. Alasannya simpel:
- Gerakannya mudah dipelajari bahkan oleh pemula.
- Bisa dilakukan isolation alias fokus ke satu otot.
- Hasil visualnya terlihat cepat kalau dilakukan konsisten.
Makanya, nggak heran kalau banyak pelatih selalu masukin lateral raise di program latihan bahu mingguan.
Teknik Menggunakan Lateral Raise Machine yang Benar
Salah satu kesalahan terbesar saat latihan adalah asal gerak tanpa ngerti teknik yang benar. Untuk lateral raise machine, ini panduan singkatnya:
- Atur tinggi kursi sampai posisi pegangan sejajar dengan bahu.
- Pilih beban ringan dulu untuk pemanasan, baru naikkan bertahap.
- Posisi tubuh tegap dengan punggung menempel ke sandaran kursi.
- Angkat beban perlahan sampai setinggi bahu, jangan terlalu tinggi biar bahu nggak cedera.
- Tahan sebentar di atas, lalu turunkan perlahan (fase eksentrik lebih penting untuk pembentukan otot).
- Jangan mengayun atau melibatkan tubuh bagian lain, fokus hanya di bahu.
Teknik ini kelihatannya sederhana, tapi kalau salah bisa bikin bahu cedera dan hasilnya nggak maksimal.
Variasi Lateral Raise untuk Latihan Lebih Menarik
Biar latihan nggak monoton, ada beberapa variasi lateral raise yang bisa dicoba:
- Seated vs Standing Lateral Raise: Versi duduk lebih stabil, versi berdiri melatih stabilitas tubuh.
- Single-Arm Lateral Raise: Melatih satu bahu per set supaya fokus maksimal.
- Tempo Training: Angkat cepat, turunkan pelan-pelan 3–4 detik untuk stimulasi otot lebih besar.
- Drop Set: Setelah gagal total, langsung turunin beban dan lanjutkan latihan tanpa istirahat.
Variasi ini nggak cuma bikin latihan lebih seru, tapi juga memicu pertumbuhan otot lebih optimal.
Kesalahan yang Sering Terjadi di Lateral Raise
Meskipun terlihat mudah, banyak orang melakukan kesalahan berikut:
- Beban terlalu berat: Akhirnya badan ikut bergoyang dan otot bahu nggak kerja maksimal.
- Gerakan terlalu tinggi: Mengangkat tangan di atas kepala justru memberi tekanan berlebihan di sendi bahu.
- Kurang kontrol: Mengayun beban terlalu cepat bikin otot nggak dapat waktu tegang yang cukup.
Menghindari kesalahan ini penting supaya otot bisa berkembang dengan aman dan efektif.
Tips Progres untuk Lateral Raises
Tambah beban bertahap: Jangan buru-buru angkat berat, fokus dulu di teknik.
- Naikkan volume: Tambah set atau repetisi kalau beban tetap terasa ringan.
- Gunakan variasi tempo: Misalnya 1 detik naik, 3 detik turun.
Dengan progres bertahap, bahu akan berkembang lebih cepat dan simetris.
Rekomendasi Alat Lateral Raises untuk Gym Modern
Buat pemilik gym atau pecinta fitness yang pengen hasil maksimal, berikut rekomendasi alat terbaik:
- Coming Tech IMH705 Lateral Raise: Desain ergonomis, nyaman untuk pemula sampai profesional.
- Impulse IFP1103 Standing Lateral Raise: Versi berdiri dengan gerakan lebih alami.
- INFINITE AMV37A ISO Lateral Standing Raise: Sistem ISO-Lateral bikin sisi kanan dan kiri bahu terlatih seimbang.
Kesimpulan: Latihan Bahu Nggak Akan Lengkap Tanpa Lateral Raise
Lateral raise bukan sekadar gerakan tambahan di hari bahu. Latihan ini penting untuk membentuk tubuh yang proporsional, meningkatkan kekuatan, dan mencegah cedera. Dengan teknik yang benar, variasi latihan menarik, dan alat berkualitas seperti Coming Tech IMH705, Impulse IFP1103, atau INFINITE AMV37A, latihan bahu bakal jauh lebih efektif dan seru.